Ngerasa ngga sih kadang kita tuh butuh semacam tontonan atau bacaan yang bergizi. Nggak harus serius-serius banget sih isi kontennya, tapi kadang cukup berisi aja bikin kita relaxe, nyaman, tapi ada impact. Jadi biasanya ditengah break ber-pomodoro-ria dalam ngerjain sebuah task, saya iseng buka buka lagi tab bookmark yang ada di browser saya dan langsung aja klik random web gitu, biasanya dapat sesuatu baru.
Ini fotonya dari unsplash ya, tumbenan ga foto sendiri karena fotonya semua di hardisk dan lagi males colok colok haha |
Atau kadang lihat di explore, ataupun iseng buka youtube tau-tau ada yang bagus aja gitu. Nah mulai hari ini rencananya saya mau membookmark via blog. Jadi kalo nemu hal-hal baik itu video, artikel ataupun apapun yang baik dan bergizi, saya kumpulin sekaligus saya bahas tipis-tipis disini. Karena sering banget kejadian, nemu artikel keren, terus berbulan-bulan kemudian mau baca lagi tapi udah kehilangan jejak dulu baca dimana. Sedih kan.
Semoga dengan cara seperti ini, selain itu bisa bermanfaat sebagai online bookmarking buat saya, juga bisa dinikmati oleh orang-orang lainnya. Nah ini beberapa hal menarik yang saya lihat / baca beberapa waktu ini :
Bersepeda Membawa Pesan | Narasi People - Everything in Between
Buat yang belum tau (meski kayaknya udah banyak yang tau karena ini lagi viral), jadi ini adalah dua orang (kak diego dan kak marlies) yang melakukan sebuah perjalnan special berdua dari Belanda ke Indonesia naik sepeda, iya naik se-pe-dah, bukan sepeda motor ya, ini sepeda biasa gituuu. Dulu awal tau pas mereka baru banget memulai perjalanan, kebetulan Kak Diego tuh adiknya Kak Andien, jadi nggak sengaja tau tentang mereka lewat postingan kak Andien, langsung kepo dan jatuh cinta sama web mereka.
Jadi mereka berdua ini menamai perjalanan mereka dengan nama everything in between, ada blog dan instagramnya tempat mereka berbagi cerita seputar perjalanan selama 11 bulan itu. Seru banget loh, melewati 23 negara dengan jarak tempuk 15.000km. Dan..... yang lebih kerennya lagi, mereka melakukan ini sekaligus dalam rangka penggalangan dana yang hasilnya 1 KM ingin dikonversikan menjadi 1€ untuk didonasikan ke Yayasan Lestari Sayang Anak (manusia), Jakarta Animal Aid Network (hewan) dan Kebun Kumara (tumbuhan).
Yang dulu awal-awal bikin langsung jatuh hati juga karena tulisannya di web & blognya bagus banget. Ngebayangin kayak seru banget gitu ya berpetualang ke berbagai tempat baru, bertemu orang-orang baru, berinteraksi, dkk. Tapi kalo dibayangin lebih detail kayaknya super duper capek juga. Saya juga punya whistlist sih pengen road trip macam ini tapi naik karavan aja deh, nggak mampu kayaknya kalo harus mengayuh. Kebanyakan baca novel-novel Enid Blyton jaman dulu (5 sekawan dan lain-lain), jadi sering berandai-andai naik karavan.
Coba kalian cek sendiri deh, blog, instagram dan video-videonya. Ternyata possible ya melintasi negara, benua, lautan dengan sepeda. Ohya sepertinya mereka juga akan membuat buku loh!
Ini rasa-rasanya sangat relate dengan apa yang dulu saya alami (...dan kadang masih juga saya alami) saat ini. Saya nggak merasakan sebuah perbedaan yang berarti dari saat belum menikah dan setelah menikah, rasanya ya nggak jauh beda tapi kemudian punya teman hidup in a real meaning yang memang jadi teman kita buat sehari-hari, dari bangun hingga tidur. Teman pergi kemana-mana maupun teman berbagi pikiran.
Tapi beda banget ketika kemudian kami berdua menjadi orang tua baru, bagi saya itu semacam sebuah milestone kehidupan yang baru, dimana saya benar-benar mendapati sebuah kondisi yang cukup bikin culture shock dan terkaget-kaget, dan tentu menjadi momen saya belajar hal baru setiap harinya. Rasanya kadang kita masih clueless even kita udah banyak cari info dan belajar. Nggak jarang berujung ke perasaan bahwa saya belum jadi ibu yang baik, blaming diri karena kadang terpengaruh orang-orang yang suka komen sekadarnya untuk basa-basi. Video ini benar-benare relate dengan apa yang terjadi dan insighfull, saya tonton dini hari setelah mendadak bangun gara-gara kafa yang sekarang sudah punya gigi menggigit saya pas lagi nenen. Beneran sakitnya nggak bohongan, sampai kebangun dari jam 12 tadi karena perih, coba mencari hiburan dengan makan ini itu, hingga kemudian nyalain leptop dan nyari video random. Bertemulan saya dengan video ini, dan ini udah jam 2.30 rasa nyerinya masih ada. The struggle as a mom is a real things. Dan bersyukur diberi kesempatan merasakan ini semua, meski kadang rasanya seperti percaya nggak percaya.
Kalian bisa tonton sendiri videonya yang banyak membahas sedikit tentang postpartum syndrome yang sangat mungkin dan hampir dialami setiap perempuan, tetapi tidak semuanya menyadarinya. Kadang orang bilang bahwa orang-orang yang terkena postpartum syndrom adalah mereka-mereka yang tidak tau rasa syukur. Sudah diberi titipan berharga berupa anak tetapi kok malah seakan-akan merasa terbebani dan lain-lain. Padahal sebenarnya bukan karena tidak bersyukur, tapi memang masih dalam masa-masa penyesuaian kondisi, karena motherhood itu tidak sesimple kelihatannya.
Biasanya orang-orang yang biasa sibuk bekerja dengan target-target tertentu yang terukur yang akan merasakannya atau bagi mereka yang biasa kerja fokus langsung selesai. Karena setelah punya anak akan lebih bias gitu pencapaian kita. Daily routine kita jadi terulang-ulang dan nggak jarang sekedar mau nyiapin sarapan aja terintrpusi terus dan nggak kelar-kelar. Bagi orang yang biasa ngerjain satu hal sekali jalan, hal sesimple ngerjain sesuatu nggak kelar-kelar itu meninggalkan sedikit rasa gagal pada diri yang kalo ditumpuk bisa jadi besar.
Makanya tadi juga dibahas pentingnya menata mindset dan menata target ketika punya anak dan berumah tangga. Di breakdown jadi hal-hal kecil biar kita merasa lebih puas karena telah menyelesaikan sesuatu. Jadi instead of task "beresin rumah lantai 1" yang kayaknya kalo dikerjakan distraksinya banyak dan rawan nggak kelar terus sedih, kita breakdown aja jadi list kecil seperti "Lap area kompor", "Tata bumbu dapur", "Gosok lantai kamar mandi", Sapu tangga lantai 2 ke 3", dkk. Jadi kita bisa lebih merasa terpenuhi, karena merasa tetap produktif. It's really works for me personally. Hehe, semangat ya buibu baru yang masih terkaget kaget, apalagi yang seumuran saya 23-an yang kadang ambisinya masih berapi api. Semangat semangat!
Kalo kalian belum pernah tau tentang keluarga kecil ini, kalian harus langsung klik link diatas, harus.... harus.... ha-rus! Saya tau tentang keluarga super kreatif ini sejak masih SMK dulu, dan selalu senang kalo mereka post sesuatu yang baru. Jaman itu saya selalu berandai-andai (yahhh namanya juga masih anak remaja awal-awal isinya berandai mulu haha) buat nantinya kalo punya keluarga juga pengen menciptakan suasana berumah tanggak yang seru dan menyenangkan. Jadi menikah itu kan ibadah terlama, seumur hidup. Pengen dong bisa happy dan seneng terus dalam menjalaninya.
Bayangin aja kalian lagi di sekolah atau kantor, terus kalian dikasih tim, nah kadang kan cuma untuk beberapa task aja timnya, kalo ini tim untuk seumur hidup, hayoloh. Possible kah untuk kemudian jenuh atas satu sama lain? Tentu dong.... Makanya setiap individu dalam keluarga harus saling aware untuk menghidupkan satu sama lain, membuat semua ini terasa terus menyenangkan, membuat tim ini makin solid dan saling menyayangi secara tulus dan terus menerus.
Saya banyak belajar dari keluarga ini dan keluarga-keluarga lainnya. Semua postingannya bagus, tapi saya rekomendasikan kalian buat baca ini dulu, salah satu favorit saya. Jadi keluarga the baby bird ini hampir setiap ulang tahun anaknya membuat kegiatan birthday trip ke berbagai tempat (yang akhirnya saya ikutan melakukan pas kafa ultah), nah ini cerita pas Rinjani ultah ke 7, ke NZ duh gemes gemes gemes, whistlist saya banget itu kesana, makanya kaget banget pas kemarin ada aksi terorisme terhadap umat muslim yang lagi sholat berjamaah, sedih banget. Saya kira tempat itu damai dan tenang, tapi why oh why.
Saya tuh punya kebiasaan baca pagi hari, kadang sambil ke toilet ha ha ha, kebiasan ini terjadi sejak dulu ngantor di jakarta dan manager saya sering baca buku ketika ke toilet. Eh malah jadi ikutan. Kayaknya itu waktu me time sejenak daripada bengong sambil 'melakukan ritual wajib pagi hari untuk mengosongkan perut'. Bedanya saya nggak baca buku karena ribet ntar takut basah, tapi baca medium via hp. Hampir selalu medium kalo untuk pagi hari karena biasanya bikin semangat gitu. Nah ini salah satu favorit saya.
Ini soalnya mirip saya yang sering banget merasa punya ide banyaaaaaaak bangeeeeet, pengen ini pengen itu banyak sekali, tapi bingung harus mulai darimana, dan kemudian berakhir nggak menyelesaikan apapun. Disini dibahas gimana caranya biar kita bisa lebih menyelesaikan banyak hal.
Ada beberapa poin mulai dari bikin mini deadlines (mirip sama yang tadi saya sempat singgung sedikit diatas), hingga Develop the habit of finishing.
Bener banget ga sihhhh? Akhirnya saya berusaha bener-bener menerapkan ini di wuffyland. Jadi tiap ada ide banyak tentang produk, langsung saya sediakan note buat semacam brain dump gitu, langsung saya throw apa yang ada di otak ke kertas biar kepala lebih plong, pikiran jernih. Lalu saya pilih satu produk yang mau di eksekusi dan langsung jalan, dan fokus pada satu produk itu dulu hingga selesai, dari mulai desain - konten - koreksi - hingga layout cetak (bagi saya ngelayout untuk cetak itu sungguh menjenuhkan dan penuh tantangan).
Harus semua itu kelar dulu baru bisa ngerjain ide lainnya. Karena dulu sering ngerjain dikit pindah pindah malah nggak kelar-kelar. Ditengah pengerjaan sering ada ide baru, langsung catat atau doodling, biar nggak menguap dan fokusnya tetap terjaga. Hal simple ini bikin pada akhirnya bisa create produk-produk baru dalam waktu relatif singkat. Doakan istiqomah hihi.
Biasanya orang-orang yang biasa sibuk bekerja dengan target-target tertentu yang terukur yang akan merasakannya atau bagi mereka yang biasa kerja fokus langsung selesai. Karena setelah punya anak akan lebih bias gitu pencapaian kita. Daily routine kita jadi terulang-ulang dan nggak jarang sekedar mau nyiapin sarapan aja terintrpusi terus dan nggak kelar-kelar. Bagi orang yang biasa ngerjain satu hal sekali jalan, hal sesimple ngerjain sesuatu nggak kelar-kelar itu meninggalkan sedikit rasa gagal pada diri yang kalo ditumpuk bisa jadi besar.
Makanya tadi juga dibahas pentingnya menata mindset dan menata target ketika punya anak dan berumah tangga. Di breakdown jadi hal-hal kecil biar kita merasa lebih puas karena telah menyelesaikan sesuatu. Jadi instead of task "beresin rumah lantai 1" yang kayaknya kalo dikerjakan distraksinya banyak dan rawan nggak kelar terus sedih, kita breakdown aja jadi list kecil seperti "Lap area kompor", "Tata bumbu dapur", "Gosok lantai kamar mandi", Sapu tangga lantai 2 ke 3", dkk. Jadi kita bisa lebih merasa terpenuhi, karena merasa tetap produktif. It's really works for me personally. Hehe, semangat ya buibu baru yang masih terkaget kaget, apalagi yang seumuran saya 23-an yang kadang ambisinya masih berapi api. Semangat semangat!
Beberapa Part Cerita The Baby Bird : Rinjani's 7th Birthday Trip - HeyNZ
Image credit dari sini yah
Kalo kalian belum pernah tau tentang keluarga kecil ini, kalian harus langsung klik link diatas, harus.... harus.... ha-rus! Saya tau tentang keluarga super kreatif ini sejak masih SMK dulu, dan selalu senang kalo mereka post sesuatu yang baru. Jaman itu saya selalu berandai-andai (yahhh namanya juga masih anak remaja awal-awal isinya berandai mulu haha) buat nantinya kalo punya keluarga juga pengen menciptakan suasana berumah tanggak yang seru dan menyenangkan. Jadi menikah itu kan ibadah terlama, seumur hidup. Pengen dong bisa happy dan seneng terus dalam menjalaninya.
Bayangin aja kalian lagi di sekolah atau kantor, terus kalian dikasih tim, nah kadang kan cuma untuk beberapa task aja timnya, kalo ini tim untuk seumur hidup, hayoloh. Possible kah untuk kemudian jenuh atas satu sama lain? Tentu dong.... Makanya setiap individu dalam keluarga harus saling aware untuk menghidupkan satu sama lain, membuat semua ini terasa terus menyenangkan, membuat tim ini makin solid dan saling menyayangi secara tulus dan terus menerus.
Saya banyak belajar dari keluarga ini dan keluarga-keluarga lainnya. Semua postingannya bagus, tapi saya rekomendasikan kalian buat baca ini dulu, salah satu favorit saya. Jadi keluarga the baby bird ini hampir setiap ulang tahun anaknya membuat kegiatan birthday trip ke berbagai tempat (yang akhirnya saya ikutan melakukan pas kafa ultah), nah ini cerita pas Rinjani ultah ke 7, ke NZ duh gemes gemes gemes, whistlist saya banget itu kesana, makanya kaget banget pas kemarin ada aksi terorisme terhadap umat muslim yang lagi sholat berjamaah, sedih banget. Saya kira tempat itu damai dan tenang, tapi why oh why.
Medium : 5 Things to Do When You Have Too Many Ideas and Never Finish Anything.
Saya tuh punya kebiasaan baca pagi hari, kadang sambil ke toilet ha ha ha, kebiasan ini terjadi sejak dulu ngantor di jakarta dan manager saya sering baca buku ketika ke toilet. Eh malah jadi ikutan. Kayaknya itu waktu me time sejenak daripada bengong sambil 'melakukan ritual wajib pagi hari untuk mengosongkan perut'. Bedanya saya nggak baca buku karena ribet ntar takut basah, tapi baca medium via hp. Hampir selalu medium kalo untuk pagi hari karena biasanya bikin semangat gitu. Nah ini salah satu favorit saya.
Ini soalnya mirip saya yang sering banget merasa punya ide banyaaaaaaak bangeeeeet, pengen ini pengen itu banyak sekali, tapi bingung harus mulai darimana, dan kemudian berakhir nggak menyelesaikan apapun. Disini dibahas gimana caranya biar kita bisa lebih menyelesaikan banyak hal.
Ada beberapa poin mulai dari bikin mini deadlines (mirip sama yang tadi saya sempat singgung sedikit diatas), hingga Develop the habit of finishing.
Many people have mastered the art of starting, but few have built the habit of finishing. Starting is easier than finishing, but the bulk of the results we seek, lie at the finish line.
Bener banget ga sihhhh? Akhirnya saya berusaha bener-bener menerapkan ini di wuffyland. Jadi tiap ada ide banyak tentang produk, langsung saya sediakan note buat semacam brain dump gitu, langsung saya throw apa yang ada di otak ke kertas biar kepala lebih plong, pikiran jernih. Lalu saya pilih satu produk yang mau di eksekusi dan langsung jalan, dan fokus pada satu produk itu dulu hingga selesai, dari mulai desain - konten - koreksi - hingga layout cetak (bagi saya ngelayout untuk cetak itu sungguh menjenuhkan dan penuh tantangan).
Harus semua itu kelar dulu baru bisa ngerjain ide lainnya. Karena dulu sering ngerjain dikit pindah pindah malah nggak kelar-kelar. Ditengah pengerjaan sering ada ide baru, langsung catat atau doodling, biar nggak menguap dan fokusnya tetap terjaga. Hal simple ini bikin pada akhirnya bisa create produk-produk baru dalam waktu relatif singkat. Doakan istiqomah hihi.
Mungkin itu beberapa refensi bacaan atau tontonan yang cukup memberi banyak angin segar buat saya beberapa waktu ini. Semoga kedepannya bisa nulis gini lagi, biar bookmarknya nggak kemudian hilang terus pas butuh ngasih link ke temen atau apa kudu nyari nyari dulu.
Have a good day everyone! :)
posted in
Salah satu alasan memilih Yogyakarta sebagai destinasi untuk #KafaBirthdayTrip yang ke-1 adalah... karena di jogja tuh kotanya terkenal dengan orang-orangnya yang kreatif. Jadilah waktu penyusunan itinerary itu saya coba cari sebanyak mungkin informasi tentang tempat-tempatnya para 'makers'. Biar bisa mampir sekaligus ngelmu, siapa tau dapat relasi baru. Yha kaaaan~
Ternyata nggak gampang juga cari inforamasinya kalo seputaran tempat para orang kreatif ini. Kalo cari cafe, tempat wisata, dkk gitu banyak banget di google listnya. Tapi tempat orang yang jual barang-barang handmade, tempat pelaku industri kreatif, itu belum banyak direview. Jadilah nyari dari berbagai sumber. Nanti insyaAllah kita share semua tempat yang kita datengin kemarin.
Kali ini kita mau cerita sedikit pengalaman waktu mampir ke Temu Kangen Vintage Store. Sebenernya udah tau brand ini cukup lama dari instagram, kayaknya tau pas saya masih kerja di jakarta gitu deh, udah bertahun-tahun lalu. Dan udah gemes gitu sama furniture ala temu kangen yang selalu punya ciri khasnya tersendiri, vintage vintage gimanaaa gitu...
posted in
Tanggal 7 Februari kemarin, wuffyland dapat undangan dari Singosari Bolu untuk datang ke acara "Gathering Singosari Bolu Malang" yang salah satu acaranya adalah sharing dan talkshow food Fotography. Pas banget sama hari ulang tahunnya kafa! Dan karena kita memang lagi ngga banyak kerjaan jadi meng-iya-kan undangan tersebut.
Acaranya sendiri di store singosari bolu yang ada di jalan perusahaan, karanglo. Awalnya saya kira lokasinya arah lawang tapi ternyata kalo dari malang arah ke karangploso, deket sama bebek sinjay, ada ruko-ruko baru.
Kita datang lumayan ontime karena bareng sama mas fatieh dan mbak firda yang kebetulan mau ke karangploso juga. Kafa si birthday boy hari itu malah semacam ikutan kuliah hehe. Awal datang kita ketemu sama temen-temen baru, ada yang dari komunitas anak twitter, malang foodies, temen-temen blogger, beberapa media di malang, sama ada juga beberapa influencer. Wah seneng banget karena sejak melahirkan tuh saya jaraaaaaang banget meng-iyakan undangan acara blogger karena takut nanti bakalan menggangu acara kalo bawa bayi.
Tapi kemarin waktu awal dapat invitation, saya langsung nanya " Tapi bawa bayi boleh nggak hahaha" eh sama mbak Dike, selaku CP langsung di bolehin. Jadilah chaaw yuukkk, full team sama mas Hanif juga jadi bisa saling backup biar pas acara kita dapat materinya lengkap. Gantian momong bocah.
Nah kita mau sharing tentang beberapa hal yang kita dapatkan dari materi mas @yuwonooktaf kemarin. Jadi beliau tuh mulai moto makanan dari tahun 2015 berawal dari iseng-iseng doang pakai HP. Awalnya sempet kayak di ledekin gitu sama temen-temennya "Ngapain gitu aja di foto segala". Tapi ternyata makin kesini iseng-iseng moto itu jadi berkah, karena bisa jadi salah satu sumber pendapatan, wihuuu~ Nggak cuma itu, berkah ke-isengannya juga bisa dinikmati oleh para netizen-netizen yang lagi bingung nyari refrensi tempat makan.
Lagian, bisnis makanan ini kayaknya nggak ada abisnya. Hampir tiap waktu bermunculan makanan-makanan baru. Kata mas yuwono, berkat iseng moto sering juga ditawarin sama pemilik tempat makannya untuk foto produk makanannya sekalian secara profesional untuk kemudian dijadikan menu atau promotion kit. Wih keisengan yang tidak lagi iseng.
Selain itu, sering juga dapat undangan berbayar untuk sekedar review makanan. Enak yah? Iya dong, tapi semua itu dengan proses. Dengan konsistensi yang istiqomah. Ohya ada salah satu tips dari mas yuwono, kalo kalian moto makanan jangan cuma fokus makanannya aja, tapi munculkan juga sisi lainnya seperti bahan dasarnya, foto makanannya pas lagi di sendok, rada-rada di plating dikit, dan lain-lain, biar makin mouthwatering gitu loh fotonya, bikin ngecesss cuma dengan lihat doang, jadi mendadak pengen.
Tips lain adalah join ke komunitas biar makin banyak relasi, itu juga cara paling mudah untuk terlibat dalam beberapa project review yang ada di kota kalian. Karena biasanya, sebagai pemilik cafe / resto itu juga butuh sebuah ulasan, dan biasanya akan mengundang temen-temen komunitas untuk mereview. Simbiosis mutualisme-pun terjadi. Sama-sama senang. Sama-sama untung.
Diakhir acara kita juga ada sesi praktik foto makanan secara langsung. Jadi udah disiapkan semua dari tim panitia, bolu-bolunya udah di tata sedemikian rupa. Ada dua meja, yang pertama dengan lighting alami dari cahaya matahari, satunya dari softbox. Kita bebas explore dan bebas nanya, karena malu bertanya sesat dijalan. Mumpung ada mas yuwono selaku mentor yha kaaan.
Kemarin juga pertamakalinya saya nyobain Singosari Bolu Malang, kan sekarang emang lagi musim banget gitu ya oleh-oleh macam begini. Tapi menurut saya ini enak! Yang telo ungu sama yang susu bikin pengen lagi dan lagi, kejunya tumpah-tumpah dan nggak pelit, terus rasanya 'pas' aja gitu, nggak kemanisan atau gimana. Jadi nggak bikin bosen. Ohya di store-nya juga ada beberapa oleh-oleh lain khas malang yang bisa kalian beli loh!
Sempet foto juga sama temen-temen blogger
Karena kesananya sama mas Hanif, jadi sempat bikin video review singkat acara kemarin, silahkan ditonton yaaah
Terimakasih Singosari bolu bolu sudah mengundang keluarga wuffyland ke acara kemarin, kita jadi dapat beberapa insight baru, nambah relasi juga. Semoga sukses terus yaah. Buat yang belum nyobain, gih segera melipir ke outlet terdekat, recommended buat oleh-oleh juga.
posted in
Destinasi kedua yang kami datangi di hari pertama adalah Coklat Monggo Factory. Hanya kerena tempat ini sangat amat dekat dengan destinasi sebelumnya, "Between Two Gates". Jadi cuma tinggal lurus dan ketemulah tempat ini. Makanya nggak heran kalo explore kotagede tuh sebenernya enakan jalan kaki. Karena satu tempat ke tempat lainnya nggak jauh. Malah kita jadi bebas kalo misal mau berhenti-berhenti sejenak buat merhatiin sekitar lebih detail atau sekedar ambil foto.
Keputusan buat mampir ke Coklat Monggo ini ternyata keputusan yang tepat sekali karena disana tempatnya ber-AC. Lumayan banget buat sekedar menghilangkan kegerahan setelah dari lokasi sebelumnya yang hot-hot potato banget. Panas sampai ke ubun-ubun.
Kita datang langsung disambut dengan pegawainya yang menawarkan beragam jenis coklat. Ini kedatangan saya pertamakali sih ke tempat ini, dan ternyata tempatnya cukup menarik. Banyak spot-spot instagramable di luarnya, lalu di dalam juga banyak sudut-sudut menarik yang cantik. Ada beberapa informasi juga di dindingnya.
Selain berbelanja coklat yang macamnya beranekaragam, kita juga bisa mengintip proses pembuatannya lewat kaca. Ada yang lagi nyetak coklat, bungkus-bungkus, motong, ngerapihin, dan lain-lain. Sebenernya bayangan saya karena namanya coklat factory tuh disana kita bisa ikutan bikin coklat dan terlibat gitu, tapi ternyata nggak gitu banget (kebanyakan lihat review chocolate factory yang ada di luar negri nih). Disana ternyata lebih simple.
Kita nggak lama-lama karena destinasi selanjutnya juga masih banyak. Mas hanif sempat ambil beberapa detail yang akhirnya dibikin video sementara saya moto dan nemenin kafa main, merangkak kesana kemari. Dia seneng banget karena pada akhirnya nggak panasan hahaha.
Untuk harga sih ga bisa bilang mahal banget atau murah banget juga sih, tengah-tengah. Kita cuma beli coklat greentea yang satu packnya mungkin ada sekitar 3x6 kotak gitu mungkin, harganya 45rb-an. Cuma beli satu karena sadar diri hari itu kita mau muter-muter ke banyak tempat yang kemungkinan bakalan panas-panasan. Daripada coklatnya mencair semua, jadi beli satu aja. Rasanya lumayan sih, greenteanya kerasa meski nggak pekat.
Tersedia juga beberapa teaster kalo pengen coba icip-icip dulu sebelum memutuskan pembelian. Karena kan ada prosentase kandungan coklat. Takutnya kalo pilih yang pahit kepahitan dan yang manis kemanisan. Nah kalian bisa tes rasa sendiri.
Sebelum pulang juga sempat foto di photoboothnya tapi cuma saya dan kafa aja sih, kita selama trip jogja kayaknya jarang bisa foto bertiga haha. Karena nggak bawa tripod. Alesannya saya kasian aja sih sama mas hanif kalo bawa barang banyak, jadi dari awal bilang "gapapalah gausah bawa tripod", karena dibanding dulu yang masih berdua, bawaan ketika bawa nak bayi nih bertambah banget. Tapi kalo dibuat enjoy ya seru seru aja sih...
Setelah dari sini kami akan main main ke lokasi lainnya yang masih di wilayah kotagede. Buat yang mau intip video Monggo Chocolates bisa cek dimari yah..
KAFA BIRTHDAY TRIP : YOGYAKARTA SERIES
Mengintip Pembuatan Coklat di Monggo Chocolates Factory
posted in
Hari pertama kita di jogja, kita berencana buat jalan-jalan di sekitaran daerah Kotagede, yang katanya masih punya banyak banget sudut-sudut yang 'jawa banget'. Saya bahkan sempat bikin list tempat-tempat menarik di Kotagede lewat google maps. Ada beberapa tempat yang emang sebenernya deketan dan bisa dikunjungi berurutan. Jalan kaki, lewat gang-gang menarik bisa ketemu satu tempat ke tempat lainnya.
Tapi ternyata karena pada hari itu jogja lagi super terik dan kita startnya udah jam 10-an gitu, jadi nggak terlalu ngoyoh untuk mendatangi semua list yang udah dibikin. Tau diri aja sih, bawa bayi gituloh. Kasian juga kalo dia kepanasan, karena emang panasnya berasa di ubun-ubun gitu deh. Bikin emosyonal hehee.
Yang bikin kita rada kaget ternyata Kotagede ini deket banget dari tempat tinggal mbak Apik dan mas Gun yang di daerah bauntapan itu. Jadi kita rada kaget gitu waktu berkendara dan tau-tau udah sampe di area Kotagede, jadi random aja langsung bilang "Yaudah deh yang pertama ke Between Two Gates aja deh", karena paling deket dari posisi kita saat itu.
posted in
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons