Belakangan ini sering banget dapat pertanyaan dari temen-temen di dunia maya via DM ataupun email tentang ketakutan mereka untuk memulai usaha karena semakin banyaknya persaingan yang ada. Nggak heran sih kalo sampe bermunculan banyaknya pertanyaan seperti itu, karena emang sekarang bisnis baru hampir tumbuh setiap hari.
Rasa-rasanya semua orang saat ini lagi penuh semangat untuk membuka bisnis apapun. Bisa dibilang semacam "lagi musim". Sekarang banyak banget acara seminar tentang kewirausahaan. Belum lagi support pemerintah dengan banyaknya pendanaan maupun pelatihan untuk para pelaku bisnis. Menarik sih memang.
Kalo kata gambar ini sih "Udah mulai aja dulu, mikirin persaingan entaran aja"
Sama aja seperti bisnis yang lagi saya jalanin beberapa tahun belakangan ini bareng suami dan saudara ipar melalu nolcreative. Layanan jasa dibidang wedding saat ini rasa-rasanya jadi lahan 'empuk' untuk digarap. Hampir setiap hari muncul vendor-vendor baru dari mulai fotografi, dekorasi, photobooth, undangan maupun souvenir. Karena memang dengan mudahnya akses data melalui internet, kita bisa dapat dengan mudah mencari inspirasi sekaligus mencari pasar.
Semakin ketatnya persaingan saat ini, bikin semangat tiap lagi mau males-malesan. Rasanya kayak, oke, disaat kita lengah sedikit ini ada ribuan orang diluar sana yang lagi berprogress. Jadi bikin kemudian semangat lagi. Apalagi dengan adanya media sosial dan kita bisa 'ngepoin' langsung para pemain yang bergerak di ranah yang sama dengan kita. Kadang suka terkaget-kaget dengan cepatnya mereka berprogess.
Daripada kita merasa minder, lebih baik menjadikan pesaing sebagai asupan semangat untuk terus maju. Lagipula kita percaya banget bahwa rezeki tuh ada aja kok masing-masing, insyaAllah kalo kita usahanya dengan sungguh-sungguh, juga bakal dapat hasil sesuai apa yang kita inginkan.
Lalu untuk menghadapi persaingan tersebut kita ngga perlu loh main perang harga, karena bakalan babak belur sendiri, dan kurang sehat aja. Kayak nolcreative kita ngasih harga ya berdasarkan perhitungan HPP sih, emang nggak yang mahaaaal banget tapi juga nggak murah-murah banget. Ya sesuai dengan perhitungan kami. Karena kalo kalian main murah-murah banget, bakalan capek sendiri sama kerjaan, ngerasa effort ngga sebanding dengan apa yang didapat, jadi nanti lama-lama bakalan males sendiri untuk inovasi.
Ini beberapa cara kita menghadapi persaingan bisnis dengan sehat :
1. Daripada Dibuat Pesaing, Cari Peluang Kolaborasi
Ini sering banget sih kita lakuin, dengan pemahaman bahwa rezeki itu masing-masing, kita ngga pernah ada rasa gimana ke temen-temen yang bergerak di bidang yang sama dengan kita. Malah jadi kayak kolaborasi gitu, ketika kami ada job dimana, kami bakalan ngehubungi temen-temen itu buat jadi freelancer di tim kami. Begitupula sebaliknya.
Atau kadang bahkan kita saling sewa menyewa alat kalo memang satu pihak lagi ada kerjaan dan pihak lainnya kebetulan di tanggal yang sama lagi luang.
Atau kadang bahkan kita saling sewa menyewa alat kalo memang satu pihak lagi ada kerjaan dan pihak lainnya kebetulan di tanggal yang sama lagi luang.
Terus kalo misalnya kami dapat client sementara di tanggal tersebut udah penuuuh banget, misal udah di book lebih dari 3 orang dan kami merasa tak mampu meng-handle-nya lagi, ya kita sering meng-connectkan client kita dengan teman-teman yang punya usaha mirip kita. Nggak usah merasa 'lha nanti kan jadi berkurang clientku', 'gimana kalo dia lebih untung', atau apapun pikiran lainnya. Kalo niat kita baik, insyallah kedepannya bakalan terbalas dengan hal hal baik juga.
2. Terus Inovasi dan Jangan Mudah Puas
Adanya pesaing itu bikin kita mawas diri dan anti sombong loh. Justru baik sih menurut saya buat follow temen-temen yang punya kesibukan sama kayak kita, bukan malah menutup mata nggak mau tau. Karena dengan follow mereka, kita bakalan susah untuk sombong haha. Misal nih kita abis ndekor yang menurut kita itu effortnya mayhaaaan, udah bangga gitu sama hasilnya, eh pas scroll instagram nemu temen vendor yang dekornya nggak kalah ciamik, yah gagal deh mau sombong hahah.
Akhirnya kita nggak cepet puas dan bakal terus berinovasi. Terus pikirin hal-hal kreatif yang bisa bikin usaha kita standout. Ohya dengan follow pemain bisnis sejenis tujuannya hanya untuk mencari inspirasi sekaligus memantau pasar aja loh ya, kalo sampe kalian merasa minder sendiri dan malah bikin nyali ciut karena merasa tak sanggup mengejar persaingan yang ada, yaaaah mungkin itu perkara mental kalian. Better untuk unfoll aja daripada makan hati dan malah buyar semua.
3. Jangan Pernah Bermain Kotor
Nggak zaman kayaknya ngomongin jelek-jeleknya bisnis orang lain atau ngelakuin hal-hal yang merugikan pihak lain. Karena karma itu nyata loh manteman. Meski bisnis itu mau nggak mau selalu ada sikut-sikutannya, tapi yaudaaaaahlah main aman dan main baik-baik aja... Ini juga menyangkut keberkahan bisnis kita kedepannya sih...
4. Pastikan Kita Bermain di Pasar yang Sesuai
Karena kuatnya arus informasi, ketika kita lihat inspirasi pemain sejenis melakukan hal A jangan serta merta ikutan berbuat A juga. Karena meski sama jenis layanannya, kalo pasarnya beda ya bakalan beda juga yang harus kita lakukan.
Misal nih selera tone foto, kalo zaman sekarang kan yang kekinian itu ke arah putih putih gimanaaa gitu yah. Kalo kita merintis usaha di daerah yang ga semaju kota-kota besar, tone warna tersebut belum tentu bakalan diterima dengan pasar kita. Jadi memang kudu make sure dulu sih, nggak bisa langsung ikut-ikutan.
Yah kurang lebih begitu sih, jadi persaingan jangan sampai dijadikan alasan buat menunda-nunda memulai usaha. Nggak usah takut, karena insyaAllah pasti ada aja kok rezekinya, apalagi kalo kita juga serius, dalam hal ini maksutnya kita emang beneran eksekusi sungguh-sungguh, belajar bisnis dari marketing, management, keuangan, pemasaran, dan lain-lain. Pasti nanti ada bagiannya sendiri, bakal ada pasarnya sendiri.
Semoga meski persaingan bisnis dalam dunia usaha makin ketat kita tetep bisa melangkah maju terus hingga nantinya bisa menebar manfaat makin besar untuk sekitar. Seperti Sinar Mas Indonesia yang udah 80 tahun ini tumbuh bersama begitu banyak orang melalui beberapa pilar bisnisnya dari mulai bisnis kertas, sawit,
Seneng ya kalo bisa berbisnis sampe ngimpact ke banyak orang, nggak kehitung banget kan jumlah tenaga kerja yang udah diberikan sama Sinar Mas, begitu banyak keluarga yang kecipratan manfaatnya Perusahaan tersebut.
Dan nggak cuma karyawannya aja yang kecipratan, bahkan di mojokerto Sinar Mas punya program CSR dengan nama, "Pedagang Keliling Rombong Biru" yang merangkul para penjual makanan di pabrik kertas. Karena awalnya para pedagang itu kerap memasuki pabrik tanpa izin dan menganggu keamanan. Kemudian bukannya diusir tapi malah dirangkul dan digandeng. Mereka diberikan seragam, diberi sepeda dan gerobak baru yang berwarna biru, dan diberi jadwal untuk masuk ketika jam istirahat pegawai, jadi jam kerjanya lebih efektif banget. Nggak perlu curi-curi mangkal lagi.
Nggak sampe disitu aja, para pedagang tersebut juga diberi pelatihan mengolah, mengemas, dan menyajikan makanan dengan bersih. Jadi kualitas produk mereka meningkat. Warbyasah ya manfaatnya. Kepengen banget nanti nolcreative bisa tumbuh ke titik itu.
Selain itu, di Bumi Melayu, anak cabang Sinar mas lainnya juga punya program yang tidak kalah keren yaitu Koperasi Bunut Abadi yang memberdayakan ratusan warga untuk ikut serta dalam pembibitan varietas unggulan untuk bahan baku kertas. Dalam koperasi Bunut Abadi dilakukan pendampingan, pelatihan bisnis serta pinjaman modal sehingga warga dapat dilibatkan melakukan pembibitan, kemudian memasoknya kepada perusahaan. Kalo mau disebutin semua, banyak banget program CSR dari Sinar Mas ini dari berbagai bidang mulai dari bisnis, kesehatan, lingkungan dan pendidikan. Untuk lebih lengkapnya tentang CSR Sinar Mas bisa kalian lihat di http://bit.ly/TumbuhBersama atau www.sinarmas.co, dijamin bakalan terinspirasi. Rasanya kayak pengen bilang sama diri sendiri " Kamu juga harus berjuang biar bisa ikut menjadi bagian dari mimpi banyak orang".
Menebar begitu banyak manfaat melalui nilai-nilai filosofi perusahaan sejak didirikan oleh Bp Eka Tjipta 80 tahun lalu dan membersamai mimpi banyak orang. Semoga bisnis kita semua nantinya juga bisa berkembang dan memberi manfaat seperti itu yah. Ngomong-ngomong Selamat Ulang Tahun ke 80 Sinar Mas, semoga tetap selalu bertembuh dan berjaya serta semakin banyak manfaatnya untuk semua.
Have a good day!
Ghea Safferina Adany
Have a good day!
Ghea Safferina Adany
Tiap baca blog keluarga di luar negeri saya sering semacam 'pengen' ketika mereka bisa ngajakin anaknya jalan kaki untuk mencapai taman-taman bermain yang dari foto kelihatan kalo tempatnya asyiq dan fasilitasnya lengkap. Selalu ngebatin kayak 'enak ya mereka punya akses seperti itu untuk anaknya'. Coba lihat aja kayak lovetaza.com gitu, agenda mainan anaknya ya ke public park tapi kok ya keren gitu tamannya. Tapi ternyata sepertinya saya aja nih yang kurang 'main', dirumah mulu. Ternyata selama ini saya nggak menysukuri nikmat tinggal di daerah tengah kota yang deket banget sama alun-alun, yang merupakan salah satu dari public parknya kota malang.
Akhirnya beberapa hari yang lalu setelah sholat subuh saya kembali iseng berucap "Jalan-jalan yuk ke alun-alun, biar mas hanif bisa olahraga", dan rencana super random itu langsung di iya-in sama mas hanif. Kita langsung semangat sendiri. Rencana sih ke alun-alun cuma buat nemenin mas hanif olahraga ala-ala, terus saya sama kafa mau duduk-duduk di rumput. Dan saya mau minta waktu bentar juga buat baca buku. Deal. Kita juga bawa bekal buat serapan tipis-tipis disana. Terus kita juga sengaja nggak bawa hp biar lebih kerasa gitu family time-nya, ga sibuk instastory hohoho. Tp tetep dokumentasi pakai kamera, seengaknya ngga ada celah buat balesin komen atau lainnya.
Jarak dari gang rumah ke alun-alun itu beneran lurus doang loh, terus dijalan saya mikir kalo selama ini sebenernya fasilitas udah ada, tapi saya aja yang kurang bersyukur dan kurang memanfaatkan apa-apa yang ada di sekeliling. Uuh dasar ghea. Ohya sepanjang jalan menuju alun-alun lagi banyak banget pohon yang bermekaran, rasanya mendadak happy aja berjalan diantara pohon pohon yang bermekaran, semacam morning booster yang murah meriah (apazih). Ternyata melawan mager dipagi hari buat jalan bentar gini udah bikin hati berbunga-bunga, kenapa biasanya ngga gini aja sih?
Bunga yang bermekaran sepanjang jalan
posted in
Beberapa hari lalu di grup komunitas 'Blogger Ngalam' ada undangan untuk datang ke Studio Bakso di suhat, iseng-iseng cek kalender ternyata pas lagi luang, yeay! Setelah sekian lama join blogger ngalam tapi super jarang bisa meetup akhirnya kemarin kesampaian buat bergabung. Seneng banget ketemu banyak temen. Jadi sebenernya kemarin itu excitment awal adalah bakal ketemu sama temen-temen blogger ngalam aja, tapi ternyata..... hari itu juga makan enak.
Dari namanya 'STUDIO BAKSO', udah kebayang kan kalo tempat itu nggak menjual bakso apa adanya tapi pasti ada sesuatu yang 'beda'. Dan bener aja, begitu datang kami udah disambut sama penataan dan interior yang sedap dipandang. Kekinian dan instagramable tempanya.
Karena namanya studio, secara desain tempat ini banyak warna putih dan hitam, dengan beberapa warna kuning (mungkin maksutnya itu perwakilan warna cocolan keju mereka yang kuning cerah ceria). Terus dibeberapa tempat di pajang kamera-kamera jadul biar kesan studionya makin keluar. Banyak mural-mural di tembok yang cakep sekali.
Disini konsepnya self service, kita datang langsung ambil tray, terus mangkok (yang ada muralnya lucuu), terus ambil sendiri apa yang kita pengen dari mulai gorengan, bakso, siomay dan lain-lain. Terakhir kita juga bisa ambil kuah sendiri, jadi tau takaran yang sesuai sama perut kita. Kalo konsep sebuah tempat udah self service gini kayaknya udah nggak boleh lagi ada cerita makan terus nggak abis biar ndak food waste, kan apa yang kita ambil adalah keputusan kita sendiri. Tapi kalo pas di Studio Bakso kemarin kayaknya semuanya pada habis bersih deh.
Setelah ambil menu pertama itu kami bawa makanan masing-masing ke lantai 2. Woah ternyata dekor di lantai 2 makin cakeeep. Temen-temen blogger ngalam ngumpul di area outdor, tapi karena anginnya lagi kencang banget dan bawa bayi jadi saya di area indornya yang tetep deket sama area outdor.
Menu pertama yang kita coba adalah bakso original, ya standar bakso pada umumnya ada bakso, siomay, gorengan, dan tahu. Yang paling saya suka tahunya sih dari menu pertama itu karena didalamnya penuh sama olahan bakso. Ohya sebenernya pilihan bakso isinya banyak sih tapi kemarin kita makan yang original, ada yang bakso isi telur puyuh, isi keju, volkano, dan lain-lain.
Setelah nyobain menu pertama itu tiba-tiba kita dikasih lagi menu bakso keju yang isi tiga biji. Jadi baksonya hampir ketutupan saus keju warna kuning gitu deh. Kalo dari segi rasa untuk kejunya mirip kejunya Richeese atau Baegopa sih menurut saya, kurang nendang kalo di padu sama bakso, rasanya kurang menyatu aja, kalah salah satu. Ternyata saya pribadi untuk makan bakso keju lebih suka saus keju yang putih daripada kuning. Tapi tetep enak sih, cuma ya itu tadi, kurang nendang.
Menu berikutnya adalah menu yang jadi andalan tempat ini, bakso gantung dan bakso vulkanik. Lucu penyajiannya bisa digantung gitu deh, kita bisa milih yang isi 3 atau 5. Kayak bakso bakar tapi sekaligus dapat cooclan dengan berabagi rasa. Ada yang barbeque, american cheese, dan beragam saus kekinian lainnya.
Untuk rasa, favorit saya sih ya tahu itu tadi sama bakso gantung. Tapi disini hampir semua menu rasa micinnya kayak kuat banget gitu, buat yang suka rasa rasa hambar mungkin agak ganggu, tapi buat pecinta memicinan mie instan dan kawan-kawan, kayaknya bakalan suka banget sama rasanya.
Karena emang acaranya mulai dari sore, nggak berapa lama ada adzan maghrib, dan kami memilih buat sholat dulu disana karena emang ada musholla yang bersih dan nyaman. Tapi buat yang pakai kerudung biasanya pada prefer wudhu di kamar mandi, jadi kayaknya butuh ditambah sandal di area musholla.
Waktu kesana kemarin juga banyak mahasiswa lagi buka leptop entah ngerjain apa. Ternyata disini emang disediakan koneksi yang memadai, colokan listrik juga di support loh. Jadi emang nyaman kalo mau dibuat ngerjain tugas atau kerja. Buat yang mau meeting sambil nyemil juga disini tersedia ruang meeting kecil yang bisa diisi kurang lebih 8 orang dengan sekat kaca transparan gitu. Asyiiqqq.
Studio Bakso kayaknya emang lumayan concern banget untuk urusan tampilan. Banyak banget spot-spot instagramable yang menarik untuk sekedar foto-foto. Untuk harga tentu lebih mahal dari bakso-bakso konvensional pada umumnya, apalagi yang bakso keliling gitu. Tapi yah bisa dibilang 'masuk' kalo dilihat dari segi tempat, pelayanan, ambience, dll. Untuk mahasiswa juga ada special price loh! Dan yang terakhir, saat ini lagi banyak diskonan bertaburan disana, jadi buat yang penasaran mau cobain sok lah langsung berangkat mumpung masih banyak diskon.
Ohya karena kemarin kesananya sama mas hanif, jadi ada videonya juga nih bisa ditonton ya buat melihat langsung keseruan ngebakso di Studio Bakso hehehe
With Love,
Wuffyland Family
Dan akhirnya memutuskan buat bikin wayang kertas buat media cerita. Karena itu yang paling mudah dan anti ribet. Lagian kalo punya anak bayi gini sebenernya mereka mudah bahagia dan tertarik dengan benda baru loh. Jadi bagi saya nggak harus kok beli mainan yang mahal-mahal, yang penting diusia segini itu katanya banyak-banyak diajak berinteraksi. Percuma juga dibelikan maianan mahal ini itu tapi disuruh main sendiri.
Berbekal gunting, solasi, dan pensil warna saya mengeksekusi kerdus bekas tersebut. Jadi tinggal digunting hewan-hewannya, lalu bagian belakangnya kita solasi ke pensil warna. Karena ini cuma solasi jadi nggak begitu rapet sih, baiknya pakai lem tembak. Dan saya pakai pensil warna karena cuma ada ini doang yang kepikiran dirumah. Bisa pakai stik ice cream atau stik balon, terus di lem tembak biar awet.
posted in
Tuesday, September 25, 2018
Mengisi Hari Minggu dengan Berjalan Kaki (Temenggungan - Kayutangan - Ijen - Wilis - Kawi)
Bagi keluarga kami, weekend artinya justru hari untuk bekerja. TimeTree (aplikasi penjadwalan) kami selalu dipenuhi dengan jadwal setiap akhir pekan karena memang kami berkesibukan di dunia event dan wedding, yang mana hampir selalu diselenggarakan setiap sabtu atau minggu. Jadilah kami jarang banget bisa main ke CFD karena biasanya dari pagi sudah harus on loc.
Tapi beberapa waktu yang lalu, ada satu hari minggu yang luang. Kalo nggak salah itu bulan-bulan jawa yang tidak disarankan melangsungkan pernikahan, jadi jadwal selo banget. Rasanya lucu dan nggak biasanya abis subuh di hari minggu kita nggak pontang panting nyiapin ini itu, berasa selo aja. Kemudian tercetuslah ide 'Gimana kalo kita ke CFD? Jalan kaki aja dari rumah, bawa stroller kafa, terus kita nanti lewat gang-gang gitu biar nggak kerasa jauh'. Dan ide asal jeplak tersebut di-iya-kan oleh mas hanif.
Langsung deh setelah sholat subuh yang niat awal mau santai-santai berubah jadi siap-siap. Kami bagi tugas buat nyiapin sarapan alakadarnya, perbekalan buat dijalan dan nyiapin si anak bayi. Langsung excited sendiri karena berasa mau berpetualang, sok bawa bekal dkk segala. Ngga butuh waktu lama sih buat kita kemudian ready.
Buat yang tau kota malang, kami jalan dari daerah rawon nguling situ, dengan tujuan ke Ijen (...tapi kemudian bablas sampe hampir ke dieng). Lumayan jauh sih, tapi sebenernya kalo dijalanin ya ngga kerasa, apalagi pagi hari yang ngga panas. Kalo siang sih saya pikir-pikir lagi lah yah. Belum lagi bakal banyak titik poin menarik yang rencananya mau kita lewatin, jadi makin kerasa seru aja. Sebelum berangkat, seniat itu saya sempetin buat nginstall aplikasi pengukur langkah, biar tau hari ini jalan seberapa lama dan seberapa jauh #emanglagiendel.
Ohya, penting loh dalam kehidupan rumah tangga buat bikin sendiri kegiatan sederhana macam ini yang kelihatannya sepele tapi seru. Moment yang baik buat jalan bersama, pasti bakal banyak obrolan yang terjadi sepanjang perjalanan.
Tempat menarik yang kita lewatin pertama alun-alun kota malang yang kalo hari minggu rame banget, banyak yang pada senam pagi dan playgroundnya juga penuh anak-anak yang asik bermain. Kita lewat doang sih, terus ke arah masjid jami dan masuk lewat gang disamping masjid biar tembus ke jalan banyu biru.
Udah gitu kita nyebrang buat lewat gang di sebelah Tiki, daerah kayutangan / banyubiru kalo saya nyebutnya. Sempet mampir ke rumah saudara yang udah lamaaa banget ga sempet buat silaturahmi kesana, cuma mampir bentar salim sama ngobrol sekilas terus lanjut jalan.
Seru banget lewat gang-gang gitu, get lost sambil nyapain penduduk lokal. Katanya ada kampung heritage gitu tapi kayaknya lewat jalan yang satunya, karena niat kita hari ini ke CFD ijen jadi yaudah di goal-kan dulu, takut kalo ga fokus ntar ga sampe deh goalnya.
Terus kita nemu sungai dan nyempetin berhenti buat lihat suara air, kafa seneng loh. Sempet foto-foto juga dong hahaha, sepi soalnya jadi ngga malu. Dulu waktu kecil saya pernah sih lewat-lewat daerah situ sama alm papah suka banget diajakin masuk masuk ke kampung jalan kaki sambil ngobrol. Tapi kondisinya pas kemarin kita kesana lagi itu kayak baru ditata ulang, bagus sekitaran sungai jalannya rapih dan berpagar. Kita lanjut jalan, asal aja pokoknya lurus, eh ternyata jalan penuh tangga yang bikin terpaksa harus gotongan ngangkat kafa + strollernya daripada nurunin dan ribet lagi, ahahaha olahraga lah ya.
Lalu kita keluar tiba-tiba udah di SMP 8, dikit lagi menuju CFD cihuuuyyy! Ohya itu kurang lebih rutenya ga jauh beda sama rute jalan kaki jaman SMP saya dari SMP 1 ke rumah, tapi karena udah bertahun tahun lalu jadi kayak kerasa hal baru lagi gitu deh. Saya ngga tiap hari sih jalan kaki (yakali kan jauhh), hanya ketika ingin dan nganggur bakalan jalan.
Mendekati tempat CFD eh kafanya tidur.... Bahkan pas sampe di CFD yang super rame itu dia nggak kebangun, tetep anteng sambil merem. Kita nggak lama sih di CFD karena kasian kafa tidur dan udah mulai panas. Sempet beli bakso bakar hingga kemudian mikir gimana kalo jalannya sekalian ke rumah nangka aja. Padahal masih lumayan jauh juga sih. Tapi karena udah nanggung jadi lah kita cuss aja.
Dijalan menuju jalan nangka, kita berhenti bentar buat istirahat di pinggir jalan sambil makan bakso bakar dan ngobrol tipis-tipis. Kita bersyukur di gerakkan hatinya sama Allah buat ngelawan malas mager dan memaksa diri buat jalan kayak yang kita lakuin karena rasanya kayak seneng banget gitu deh. Merasa lebih hidup. Belum lagi kita baru sadar juga kalo moment jalan kaki bersama gini bisa bikin kita banyak ngobrol bareng, rasa pacaran aja sih hehehu.
Waktu lagi istirahat di pinggir jalan itu, kita lihat keluarga kecil lagi jualan strawberry di sepeda motor. Sama kondisinya kayak kita, keluarga bapak ibu anak itu juga ngemper di sebrang sambil ditemani bungkus-bungkus mika berisi strawberry. Akhirnya nyempetin beli strawberry buat persediaan buat smoothies atau kue lainnya. Abis itu kita lanjut deh.
Menuju jalan nangka, sempet mampir lagi ke toko buku wilis, dulu favorit saya banget tuh. Tempat cari hartakarun buku-buku bekas yang kayak penuh cerita gitu. Zaman kecil, paling seneng kalo diajakin papa belanja buku kesini, hampir tiap minggu bakalan dibelikan majalan bobo yang bundling isi banyak disatuin, sekali beli biasanya 5 bundling, satu bundling biasanya 4-5 buku dan bacanya saya hemat banget takut abis sebelum seminggu (wkwkwkw), sampe daftar isi, surat pembaca, semua dibaca! Ohya saya baca bobo dari tahun 90an loh! Karena kalo bekas, banyak buku lamanya. Tapi ternyata sekarang ngga terlalu banyak buku yang bekas dan berisi, banyakan justru yang bikin miris adalah... buku-buku yang lagi hitz tapi dijual dalam bentuk cetakan bajakan. Mana jualnya murah meriah cuma 10rb / 15rb, yang pasti cetakannya burem dan kurang greget.
Dari toko buku wilis yang nggak beli apa-apa kita masuk ke jalan klampok kasir, lewat dalam kampung melipir-melipir, sempet beli buah jeruk juga cuma 5rb dan manis semua. Sampai kemudian tiba di tujuan, rumah nangka (tempat mertua dan ipar).
Wohoho, pas juga waktu sampai ibu lagi bikin jajanan hangat yang langsung dengan senang hati kami santap. MasyaAllah seenak itu rasanya makanan kalo kondisi diri abis workout dan butuh asupan. Tapi yang surprise adalah... meski jalan cukup lama dan cukup jauh (hampir 2 jam jalan terus) nggak terasa capek yang gimana, padahal sambil dorong stroller *brbmengadendakanjalanjalanlagi*
Pulang dari rumah mertua sekitar jam 10an, pesen gocar karena ngga ngebayangin aja siang-siang jalan kaki huhuhu, yang ada ntar malah jadi capek semua. Dulunya saya mikir jalan kaki ga jelas gitu rada wasting time, tapi ternyata begitu sampe rumah jauh lebih produktif. Entah karena pikiran lebih fresh atau apa, tapi yang jelas sampe rumah langsung semangat beberes, masak, makan, bersih diri, terus kerja. Berasa punya stok persediaan semangat yang lebih, mungkin karena diri merasa happy ya bisa proving kalo oh terenyata bisa loh pagi-pagi maksa diri buat jalan lumayan jauh.
Selama jalan-jalan kan saya beberapakali instastory, banyak banget orang-orang yang takjub dan heran sama kami yang ngapain banget jalan sejauh itu, padahal sebenernya ga jauh-jauh banget. Tapi yang paling lucu tuh waktu ada kakak kelas komen, dan saya jawab 'ohya tapi kafa pinter loh dia anteng aja ga rewel sama sekali selama jalan-jalan tadi'. Terus dijawab 'iyalah kalo aku jadi kafa juga bakalan ga rewel dan menikmati orang tinggal duduk manis di stroller dan di dorong'. Ulala ulalaaaaa.
Alhamdulillah, kayaknya yang begini kudu diagendakan lagi. Seru juga explore sambil jalan, udah berasa lagi diluar negri gitu. Soalnya pengalaman saya tiap ke luar negeri lebih prefer jalan kaki kemana-mana karena seru aja bisa lihat ini itu. Apalagi sambil sok-sokan bawa perbekalan gitu, sensainya dapet banget, kayak petualangan.
Dijalan menuju jalan nangka, kita berhenti bentar buat istirahat di pinggir jalan sambil makan bakso bakar dan ngobrol tipis-tipis. Kita bersyukur di gerakkan hatinya sama Allah buat ngelawan malas mager dan memaksa diri buat jalan kayak yang kita lakuin karena rasanya kayak seneng banget gitu deh. Merasa lebih hidup. Belum lagi kita baru sadar juga kalo moment jalan kaki bersama gini bisa bikin kita banyak ngobrol bareng, rasa pacaran aja sih hehehu.
Waktu lagi istirahat di pinggir jalan itu, kita lihat keluarga kecil lagi jualan strawberry di sepeda motor. Sama kondisinya kayak kita, keluarga bapak ibu anak itu juga ngemper di sebrang sambil ditemani bungkus-bungkus mika berisi strawberry. Akhirnya nyempetin beli strawberry buat persediaan buat smoothies atau kue lainnya. Abis itu kita lanjut deh.
Menuju jalan nangka, sempet mampir lagi ke toko buku wilis, dulu favorit saya banget tuh. Tempat cari hartakarun buku-buku bekas yang kayak penuh cerita gitu. Zaman kecil, paling seneng kalo diajakin papa belanja buku kesini, hampir tiap minggu bakalan dibelikan majalan bobo yang bundling isi banyak disatuin, sekali beli biasanya 5 bundling, satu bundling biasanya 4-5 buku dan bacanya saya hemat banget takut abis sebelum seminggu (wkwkwkw), sampe daftar isi, surat pembaca, semua dibaca! Ohya saya baca bobo dari tahun 90an loh! Karena kalo bekas, banyak buku lamanya. Tapi ternyata sekarang ngga terlalu banyak buku yang bekas dan berisi, banyakan justru yang bikin miris adalah... buku-buku yang lagi hitz tapi dijual dalam bentuk cetakan bajakan. Mana jualnya murah meriah cuma 10rb / 15rb, yang pasti cetakannya burem dan kurang greget.
Dari toko buku wilis yang nggak beli apa-apa kita masuk ke jalan klampok kasir, lewat dalam kampung melipir-melipir, sempet beli buah jeruk juga cuma 5rb dan manis semua. Sampai kemudian tiba di tujuan, rumah nangka (tempat mertua dan ipar).
Wohoho, pas juga waktu sampai ibu lagi bikin jajanan hangat yang langsung dengan senang hati kami santap. MasyaAllah seenak itu rasanya makanan kalo kondisi diri abis workout dan butuh asupan. Tapi yang surprise adalah... meski jalan cukup lama dan cukup jauh (hampir 2 jam jalan terus) nggak terasa capek yang gimana, padahal sambil dorong stroller *brbmengadendakanjalanjalanlagi*
Pulang dari rumah mertua sekitar jam 10an, pesen gocar karena ngga ngebayangin aja siang-siang jalan kaki huhuhu, yang ada ntar malah jadi capek semua. Dulunya saya mikir jalan kaki ga jelas gitu rada wasting time, tapi ternyata begitu sampe rumah jauh lebih produktif. Entah karena pikiran lebih fresh atau apa, tapi yang jelas sampe rumah langsung semangat beberes, masak, makan, bersih diri, terus kerja. Berasa punya stok persediaan semangat yang lebih, mungkin karena diri merasa happy ya bisa proving kalo oh terenyata bisa loh pagi-pagi maksa diri buat jalan lumayan jauh.
Sempet banget, berhenti sebentar buat selfie bersama lalalala
Mayan jauh juga ya ternyata, jalan 2 jam 31 menit yayayayayaya
Hasil beli beli selama dijalan, murah meriah bisa jadi smoothies dan olahan ini itu. Tapi ini jeruknya udah dimakan beberapa hoho
Selama jalan-jalan kan saya beberapakali instastory, banyak banget orang-orang yang takjub dan heran sama kami yang ngapain banget jalan sejauh itu, padahal sebenernya ga jauh-jauh banget. Tapi yang paling lucu tuh waktu ada kakak kelas komen, dan saya jawab 'ohya tapi kafa pinter loh dia anteng aja ga rewel sama sekali selama jalan-jalan tadi'. Terus dijawab 'iyalah kalo aku jadi kafa juga bakalan ga rewel dan menikmati orang tinggal duduk manis di stroller dan di dorong'. Ulala ulalaaaaa.
Alhamdulillah, kayaknya yang begini kudu diagendakan lagi. Seru juga explore sambil jalan, udah berasa lagi diluar negri gitu. Soalnya pengalaman saya tiap ke luar negeri lebih prefer jalan kaki kemana-mana karena seru aja bisa lihat ini itu. Apalagi sambil sok-sokan bawa perbekalan gitu, sensainya dapet banget, kayak petualangan.
With Love,
Wuffy Land Family
(Kafa + Ghea + Hanif)
posted in
Subscribe to:
Posts (Atom)
Social Icons