Ngerasa ngga sih kadang kita tuh butuh semacam tontonan atau bacaan yang bergizi. Nggak harus serius-serius banget sih isi kontennya, tapi kadang cukup berisi aja bikin kita relaxe, nyaman, tapi ada impact. Jadi biasanya ditengah break ber-pomodoro-ria dalam ngerjain sebuah task, saya iseng buka buka lagi tab bookmark yang ada di browser saya dan langsung aja klik random web gitu, biasanya dapat sesuatu baru.
Ini fotonya dari unsplash ya, tumbenan ga foto sendiri karena fotonya semua di hardisk dan lagi males colok colok haha |
Atau kadang lihat di explore, ataupun iseng buka youtube tau-tau ada yang bagus aja gitu. Nah mulai hari ini rencananya saya mau membookmark via blog. Jadi kalo nemu hal-hal baik itu video, artikel ataupun apapun yang baik dan bergizi, saya kumpulin sekaligus saya bahas tipis-tipis disini. Karena sering banget kejadian, nemu artikel keren, terus berbulan-bulan kemudian mau baca lagi tapi udah kehilangan jejak dulu baca dimana. Sedih kan.
Semoga dengan cara seperti ini, selain itu bisa bermanfaat sebagai online bookmarking buat saya, juga bisa dinikmati oleh orang-orang lainnya. Nah ini beberapa hal menarik yang saya lihat / baca beberapa waktu ini :
Bersepeda Membawa Pesan | Narasi People - Everything in Between
Buat yang belum tau (meski kayaknya udah banyak yang tau karena ini lagi viral), jadi ini adalah dua orang (kak diego dan kak marlies) yang melakukan sebuah perjalnan special berdua dari Belanda ke Indonesia naik sepeda, iya naik se-pe-dah, bukan sepeda motor ya, ini sepeda biasa gituuu. Dulu awal tau pas mereka baru banget memulai perjalanan, kebetulan Kak Diego tuh adiknya Kak Andien, jadi nggak sengaja tau tentang mereka lewat postingan kak Andien, langsung kepo dan jatuh cinta sama web mereka.
Jadi mereka berdua ini menamai perjalanan mereka dengan nama everything in between, ada blog dan instagramnya tempat mereka berbagi cerita seputar perjalanan selama 11 bulan itu. Seru banget loh, melewati 23 negara dengan jarak tempuk 15.000km. Dan..... yang lebih kerennya lagi, mereka melakukan ini sekaligus dalam rangka penggalangan dana yang hasilnya 1 KM ingin dikonversikan menjadi 1€ untuk didonasikan ke Yayasan Lestari Sayang Anak (manusia), Jakarta Animal Aid Network (hewan) dan Kebun Kumara (tumbuhan).
Yang dulu awal-awal bikin langsung jatuh hati juga karena tulisannya di web & blognya bagus banget. Ngebayangin kayak seru banget gitu ya berpetualang ke berbagai tempat baru, bertemu orang-orang baru, berinteraksi, dkk. Tapi kalo dibayangin lebih detail kayaknya super duper capek juga. Saya juga punya whistlist sih pengen road trip macam ini tapi naik karavan aja deh, nggak mampu kayaknya kalo harus mengayuh. Kebanyakan baca novel-novel Enid Blyton jaman dulu (5 sekawan dan lain-lain), jadi sering berandai-andai naik karavan.
Coba kalian cek sendiri deh, blog, instagram dan video-videonya. Ternyata possible ya melintasi negara, benua, lautan dengan sepeda. Ohya sepertinya mereka juga akan membuat buku loh!
Ini rasa-rasanya sangat relate dengan apa yang dulu saya alami (...dan kadang masih juga saya alami) saat ini. Saya nggak merasakan sebuah perbedaan yang berarti dari saat belum menikah dan setelah menikah, rasanya ya nggak jauh beda tapi kemudian punya teman hidup in a real meaning yang memang jadi teman kita buat sehari-hari, dari bangun hingga tidur. Teman pergi kemana-mana maupun teman berbagi pikiran.
Tapi beda banget ketika kemudian kami berdua menjadi orang tua baru, bagi saya itu semacam sebuah milestone kehidupan yang baru, dimana saya benar-benar mendapati sebuah kondisi yang cukup bikin culture shock dan terkaget-kaget, dan tentu menjadi momen saya belajar hal baru setiap harinya. Rasanya kadang kita masih clueless even kita udah banyak cari info dan belajar. Nggak jarang berujung ke perasaan bahwa saya belum jadi ibu yang baik, blaming diri karena kadang terpengaruh orang-orang yang suka komen sekadarnya untuk basa-basi. Video ini benar-benare relate dengan apa yang terjadi dan insighfull, saya tonton dini hari setelah mendadak bangun gara-gara kafa yang sekarang sudah punya gigi menggigit saya pas lagi nenen. Beneran sakitnya nggak bohongan, sampai kebangun dari jam 12 tadi karena perih, coba mencari hiburan dengan makan ini itu, hingga kemudian nyalain leptop dan nyari video random. Bertemulan saya dengan video ini, dan ini udah jam 2.30 rasa nyerinya masih ada. The struggle as a mom is a real things. Dan bersyukur diberi kesempatan merasakan ini semua, meski kadang rasanya seperti percaya nggak percaya.
Kalian bisa tonton sendiri videonya yang banyak membahas sedikit tentang postpartum syndrome yang sangat mungkin dan hampir dialami setiap perempuan, tetapi tidak semuanya menyadarinya. Kadang orang bilang bahwa orang-orang yang terkena postpartum syndrom adalah mereka-mereka yang tidak tau rasa syukur. Sudah diberi titipan berharga berupa anak tetapi kok malah seakan-akan merasa terbebani dan lain-lain. Padahal sebenarnya bukan karena tidak bersyukur, tapi memang masih dalam masa-masa penyesuaian kondisi, karena motherhood itu tidak sesimple kelihatannya.
Biasanya orang-orang yang biasa sibuk bekerja dengan target-target tertentu yang terukur yang akan merasakannya atau bagi mereka yang biasa kerja fokus langsung selesai. Karena setelah punya anak akan lebih bias gitu pencapaian kita. Daily routine kita jadi terulang-ulang dan nggak jarang sekedar mau nyiapin sarapan aja terintrpusi terus dan nggak kelar-kelar. Bagi orang yang biasa ngerjain satu hal sekali jalan, hal sesimple ngerjain sesuatu nggak kelar-kelar itu meninggalkan sedikit rasa gagal pada diri yang kalo ditumpuk bisa jadi besar.
Makanya tadi juga dibahas pentingnya menata mindset dan menata target ketika punya anak dan berumah tangga. Di breakdown jadi hal-hal kecil biar kita merasa lebih puas karena telah menyelesaikan sesuatu. Jadi instead of task "beresin rumah lantai 1" yang kayaknya kalo dikerjakan distraksinya banyak dan rawan nggak kelar terus sedih, kita breakdown aja jadi list kecil seperti "Lap area kompor", "Tata bumbu dapur", "Gosok lantai kamar mandi", Sapu tangga lantai 2 ke 3", dkk. Jadi kita bisa lebih merasa terpenuhi, karena merasa tetap produktif. It's really works for me personally. Hehe, semangat ya buibu baru yang masih terkaget kaget, apalagi yang seumuran saya 23-an yang kadang ambisinya masih berapi api. Semangat semangat!
Kalo kalian belum pernah tau tentang keluarga kecil ini, kalian harus langsung klik link diatas, harus.... harus.... ha-rus! Saya tau tentang keluarga super kreatif ini sejak masih SMK dulu, dan selalu senang kalo mereka post sesuatu yang baru. Jaman itu saya selalu berandai-andai (yahhh namanya juga masih anak remaja awal-awal isinya berandai mulu haha) buat nantinya kalo punya keluarga juga pengen menciptakan suasana berumah tanggak yang seru dan menyenangkan. Jadi menikah itu kan ibadah terlama, seumur hidup. Pengen dong bisa happy dan seneng terus dalam menjalaninya.
Bayangin aja kalian lagi di sekolah atau kantor, terus kalian dikasih tim, nah kadang kan cuma untuk beberapa task aja timnya, kalo ini tim untuk seumur hidup, hayoloh. Possible kah untuk kemudian jenuh atas satu sama lain? Tentu dong.... Makanya setiap individu dalam keluarga harus saling aware untuk menghidupkan satu sama lain, membuat semua ini terasa terus menyenangkan, membuat tim ini makin solid dan saling menyayangi secara tulus dan terus menerus.
Saya banyak belajar dari keluarga ini dan keluarga-keluarga lainnya. Semua postingannya bagus, tapi saya rekomendasikan kalian buat baca ini dulu, salah satu favorit saya. Jadi keluarga the baby bird ini hampir setiap ulang tahun anaknya membuat kegiatan birthday trip ke berbagai tempat (yang akhirnya saya ikutan melakukan pas kafa ultah), nah ini cerita pas Rinjani ultah ke 7, ke NZ duh gemes gemes gemes, whistlist saya banget itu kesana, makanya kaget banget pas kemarin ada aksi terorisme terhadap umat muslim yang lagi sholat berjamaah, sedih banget. Saya kira tempat itu damai dan tenang, tapi why oh why.
Saya tuh punya kebiasaan baca pagi hari, kadang sambil ke toilet ha ha ha, kebiasan ini terjadi sejak dulu ngantor di jakarta dan manager saya sering baca buku ketika ke toilet. Eh malah jadi ikutan. Kayaknya itu waktu me time sejenak daripada bengong sambil 'melakukan ritual wajib pagi hari untuk mengosongkan perut'. Bedanya saya nggak baca buku karena ribet ntar takut basah, tapi baca medium via hp. Hampir selalu medium kalo untuk pagi hari karena biasanya bikin semangat gitu. Nah ini salah satu favorit saya.
Ini soalnya mirip saya yang sering banget merasa punya ide banyaaaaaaak bangeeeeet, pengen ini pengen itu banyak sekali, tapi bingung harus mulai darimana, dan kemudian berakhir nggak menyelesaikan apapun. Disini dibahas gimana caranya biar kita bisa lebih menyelesaikan banyak hal.
Ada beberapa poin mulai dari bikin mini deadlines (mirip sama yang tadi saya sempat singgung sedikit diatas), hingga Develop the habit of finishing.
Bener banget ga sihhhh? Akhirnya saya berusaha bener-bener menerapkan ini di wuffyland. Jadi tiap ada ide banyak tentang produk, langsung saya sediakan note buat semacam brain dump gitu, langsung saya throw apa yang ada di otak ke kertas biar kepala lebih plong, pikiran jernih. Lalu saya pilih satu produk yang mau di eksekusi dan langsung jalan, dan fokus pada satu produk itu dulu hingga selesai, dari mulai desain - konten - koreksi - hingga layout cetak (bagi saya ngelayout untuk cetak itu sungguh menjenuhkan dan penuh tantangan).
Harus semua itu kelar dulu baru bisa ngerjain ide lainnya. Karena dulu sering ngerjain dikit pindah pindah malah nggak kelar-kelar. Ditengah pengerjaan sering ada ide baru, langsung catat atau doodling, biar nggak menguap dan fokusnya tetap terjaga. Hal simple ini bikin pada akhirnya bisa create produk-produk baru dalam waktu relatif singkat. Doakan istiqomah hihi.
Biasanya orang-orang yang biasa sibuk bekerja dengan target-target tertentu yang terukur yang akan merasakannya atau bagi mereka yang biasa kerja fokus langsung selesai. Karena setelah punya anak akan lebih bias gitu pencapaian kita. Daily routine kita jadi terulang-ulang dan nggak jarang sekedar mau nyiapin sarapan aja terintrpusi terus dan nggak kelar-kelar. Bagi orang yang biasa ngerjain satu hal sekali jalan, hal sesimple ngerjain sesuatu nggak kelar-kelar itu meninggalkan sedikit rasa gagal pada diri yang kalo ditumpuk bisa jadi besar.
Makanya tadi juga dibahas pentingnya menata mindset dan menata target ketika punya anak dan berumah tangga. Di breakdown jadi hal-hal kecil biar kita merasa lebih puas karena telah menyelesaikan sesuatu. Jadi instead of task "beresin rumah lantai 1" yang kayaknya kalo dikerjakan distraksinya banyak dan rawan nggak kelar terus sedih, kita breakdown aja jadi list kecil seperti "Lap area kompor", "Tata bumbu dapur", "Gosok lantai kamar mandi", Sapu tangga lantai 2 ke 3", dkk. Jadi kita bisa lebih merasa terpenuhi, karena merasa tetap produktif. It's really works for me personally. Hehe, semangat ya buibu baru yang masih terkaget kaget, apalagi yang seumuran saya 23-an yang kadang ambisinya masih berapi api. Semangat semangat!
Beberapa Part Cerita The Baby Bird : Rinjani's 7th Birthday Trip - HeyNZ
Image credit dari sini yah
Kalo kalian belum pernah tau tentang keluarga kecil ini, kalian harus langsung klik link diatas, harus.... harus.... ha-rus! Saya tau tentang keluarga super kreatif ini sejak masih SMK dulu, dan selalu senang kalo mereka post sesuatu yang baru. Jaman itu saya selalu berandai-andai (yahhh namanya juga masih anak remaja awal-awal isinya berandai mulu haha) buat nantinya kalo punya keluarga juga pengen menciptakan suasana berumah tanggak yang seru dan menyenangkan. Jadi menikah itu kan ibadah terlama, seumur hidup. Pengen dong bisa happy dan seneng terus dalam menjalaninya.
Bayangin aja kalian lagi di sekolah atau kantor, terus kalian dikasih tim, nah kadang kan cuma untuk beberapa task aja timnya, kalo ini tim untuk seumur hidup, hayoloh. Possible kah untuk kemudian jenuh atas satu sama lain? Tentu dong.... Makanya setiap individu dalam keluarga harus saling aware untuk menghidupkan satu sama lain, membuat semua ini terasa terus menyenangkan, membuat tim ini makin solid dan saling menyayangi secara tulus dan terus menerus.
Saya banyak belajar dari keluarga ini dan keluarga-keluarga lainnya. Semua postingannya bagus, tapi saya rekomendasikan kalian buat baca ini dulu, salah satu favorit saya. Jadi keluarga the baby bird ini hampir setiap ulang tahun anaknya membuat kegiatan birthday trip ke berbagai tempat (yang akhirnya saya ikutan melakukan pas kafa ultah), nah ini cerita pas Rinjani ultah ke 7, ke NZ duh gemes gemes gemes, whistlist saya banget itu kesana, makanya kaget banget pas kemarin ada aksi terorisme terhadap umat muslim yang lagi sholat berjamaah, sedih banget. Saya kira tempat itu damai dan tenang, tapi why oh why.
Medium : 5 Things to Do When You Have Too Many Ideas and Never Finish Anything.
Saya tuh punya kebiasaan baca pagi hari, kadang sambil ke toilet ha ha ha, kebiasan ini terjadi sejak dulu ngantor di jakarta dan manager saya sering baca buku ketika ke toilet. Eh malah jadi ikutan. Kayaknya itu waktu me time sejenak daripada bengong sambil 'melakukan ritual wajib pagi hari untuk mengosongkan perut'. Bedanya saya nggak baca buku karena ribet ntar takut basah, tapi baca medium via hp. Hampir selalu medium kalo untuk pagi hari karena biasanya bikin semangat gitu. Nah ini salah satu favorit saya.
Ini soalnya mirip saya yang sering banget merasa punya ide banyaaaaaaak bangeeeeet, pengen ini pengen itu banyak sekali, tapi bingung harus mulai darimana, dan kemudian berakhir nggak menyelesaikan apapun. Disini dibahas gimana caranya biar kita bisa lebih menyelesaikan banyak hal.
Ada beberapa poin mulai dari bikin mini deadlines (mirip sama yang tadi saya sempat singgung sedikit diatas), hingga Develop the habit of finishing.
Many people have mastered the art of starting, but few have built the habit of finishing. Starting is easier than finishing, but the bulk of the results we seek, lie at the finish line.
Bener banget ga sihhhh? Akhirnya saya berusaha bener-bener menerapkan ini di wuffyland. Jadi tiap ada ide banyak tentang produk, langsung saya sediakan note buat semacam brain dump gitu, langsung saya throw apa yang ada di otak ke kertas biar kepala lebih plong, pikiran jernih. Lalu saya pilih satu produk yang mau di eksekusi dan langsung jalan, dan fokus pada satu produk itu dulu hingga selesai, dari mulai desain - konten - koreksi - hingga layout cetak (bagi saya ngelayout untuk cetak itu sungguh menjenuhkan dan penuh tantangan).
Harus semua itu kelar dulu baru bisa ngerjain ide lainnya. Karena dulu sering ngerjain dikit pindah pindah malah nggak kelar-kelar. Ditengah pengerjaan sering ada ide baru, langsung catat atau doodling, biar nggak menguap dan fokusnya tetap terjaga. Hal simple ini bikin pada akhirnya bisa create produk-produk baru dalam waktu relatif singkat. Doakan istiqomah hihi.
Mungkin itu beberapa refensi bacaan atau tontonan yang cukup memberi banyak angin segar buat saya beberapa waktu ini. Semoga kedepannya bisa nulis gini lagi, biar bookmarknya nggak kemudian hilang terus pas butuh ngasih link ke temen atau apa kudu nyari nyari dulu.
Have a good day everyone! :)
Mba Gheaa, thank youuu untuk inspirasinya! Kebetulan aku pun lagi butuh, karena sejak minggu lalu lagi agak-agak "off" bloggingnya huhu. Soal menyelesaikan sesuatu itu PR saya banget, kebiasaan jelek karena nggak pernah bikin deadline untuk project apapun, akhirnya ketunda terus sampai nyesel sendiri, "kenapa nggak pernah menyelesaikan sesuatu sampai akhir ya?"
ReplyDeleteHave a good day for you too!